Jumat, 31 Juli 2009
SMANTI
Istilah SMANTI dari pada SMA tersebut pertama kali dicetuskan oleh salah satu pelajar dari SMA Negeri Maospati itu sendiri. Pelajar itu angkatan kedua setelah Sekolah tersebut resmi statusnya menjadi negeri. Pelajar tersebut satu angkatan dengan saya. Angkatan 1980 atau lulus dari sekolah tahun 1983. Dan kebetulan saya lupa nama aslinya. Tapi julukannya, atau saya biasa panggil dengan nama Tupik. Lulus dari sekolah tersebut dia meneruskan ke sekolah perawat. Sedangkan saya kuliah di UGM. Sekitar tahun 1989 dia datang ke kost saya di Jogja. Dan setelah itu saya nggak pernah tahu lagi di mana gerangan kawan saya tersebut yang meninggalkan istilah SMANTI hingga saat ini.
Jadi juangan samapai ada yang mengklaim bahwa istilah SMANTI dicetuskan oleh ini oleh itu.
Senin, 01 Juni 2009
Wartawan dan Pilot lulusan SMP
Adakah atau mungkinkah lulus SMP bisa jadi Pilot atau Wartawan?
Walau di situ bukan mendikbud yang mengucapkan.
Itu saja.
Rabu, 11 Maret 2009
FMIPA KIMIA UGM '84
Selasa, 13 Januari 2009
Sri Mulyati dan Poer Adhi Prawoto
Sri Mulyati adalah istri saya, pernah kuliah di FPMIPA Kimia IKIP Yogyakarta angkatan 86. Yang sekarang menjadi UNY. Pernah mengajar IPA di SMP Negeri 1 Cepu, sebagai guru honorer selama satu tahun. Setelah menjadi istri saya, dia memilih profesi sebagai ibu RT saja.
Poer Adhi Prawoto yang sehari harinya bekerja sebagai guru SD, lebih dikenal masyarakat sebagai sastrawan, penyair jawa (penggurit), dokumentator sastra jawa, wartawan dan kritikus. Karena beliau kakak kandung dengan Sri Mulyati, berarti beliau kakak ipar saya.
Kami, saya dan mas Poer, sering berbincang apabila datang hari raya. Karena hanya pada waktu liburan itulah kami bisa bertemu. Tentu saja yang lebih banyak berbicara beliau. Termasuk mendorong saya untuk belajar menulis di media cetak. Karena beliau juga tahu bahwa saya menulis lagu.
Jadi memang benar apa yang ditulis di sini atau di sini bahwa beliau sering mendorong para penulis muda. Memberi semangat. "Aku yo nduwe konco lho dik neng Jawa Pos. Jenenge Cak Kandar. Weruh sampean?" Saya geleng kepala. "Mboten"
Sabtu, 10 Januari 2009
Ir. Agus Sumarto dan Dr. Djaka Sasmita
"Jika kita percaya bahwa Tuhan itu satu, maka sebenarnya rumus di dunia ini hanya ada satu."
Itu adalah ucapan Dr. Djaka Sasmita pada suatu ketika. Saat beliau memberi mata kuliah Kimia Fisika.
Salah satu mahasiswa yang ada dalam ruangan itu adalah saya, Agus Sumarto. Yang kebetulan juga menjadi salah satu mahasiswa bimbingannya saat menyelesaikan Tugas Akhir.
Sepulang kuliah hari itu, saya masih berpikir tentang kata-kata beliau masalah rumus di dunia tersebut. Dan akhirnya saya menemukan jawaban. "KUN". Ya "Kun". Itulah jawaban yang tepat buatku. Satu rumus, satu kata, satu ucap, satu penerap. "Allahu Akbar".
Ketika menjadi dosen pembimbing saya, beliau jarang datang di kampus. Saya juga tak tahu kesibukan beliau. Bahkan pernah saya pergi ke rumah beliau di Imogiri. "Koq lama nggak konsultasi?" Saya jawab:"Susah mencari Pak Djaka". "Woo, kamu oret-oret aja di kertas, terus masukkan ke kantor saya lewat celah bawah pintu, nanti saya akan datang"
Pernah juga saya dan Kusumastuti, mahasiswa bimbingannya yang lain diajak makan ke "Sate Kambing Samirono" sambil menerangkan kandungan kalori yang tinggi dalam daging kambing. Juga bercerita tentang ketaatannya dalam berlalu lintas di jalan raya, walau beliau banyak kenalan polisi.
Jika salah satu situs menulis bahwa beliau menyebutkan tentang cahaya di atas cahaya, maka sudah ada 2 dosen yang saya kenal yang tertarik dengan Surat An-Nur ayat 35 ini.
Dosen yang lain tersebut adalah Bapak Drs. H. Soemitro (Alm). Beliau ini adalah salah satu dosen Psikologi UGM, yang selalu mengutarakan ayat ini kepada "murid-murid" baru yang masuk di P.O.B. An Nur.
Kamis, 25 Desember 2008
Ir. Agus Sumarto dan Ir. Drs. H. Agus Bugiakso
Bukan siapa siapa. Duduk sanak duduk kadang. Hanya kawan biasa yang sekedar saling tahu dan saling tegur sapa. Beliau capres/cawapres, saya rakyatnya |
Selasa, 28 Oktober 2008
Setia Indonesia
Tapi dalam situs itu, yang saya baca sepintas lalu berisi Janji Setia-nya kepada Indonesia.
Dan hari ini, hari Sumpah Pemuda, secara tak sengaja saya lihat bang Boegie (Ir. Drs. H. Agus Bugiakso) menepuk dadanya di layar kaca. Di stasiun TV Pemilu, yaitu TVONE. Jikalau memang benar apa yang dikatakan mbak Nung bahwa bang Boegie ingin jadi Presiden, saya do'akan semoga sukses saja. Hanya itu yang bisa aku ucapkan. Mau bantu apa juga, aku tak bisa apa-apa. Selamat berjuang kawan...........